Blitar mungkin nama yang cukup asing di dunia pariwisata, mengingat kotanya yang kecil dan kurangnya pemasaran product wisatanya, akan tetapi Blitar memiliki area wisata yang cukup menarik. Seperti halnya tempat – tempat wisata yang lain, Blitar mempunyai ciri khas tersendiri.
Kita mulai saja dari pusat kota, aloon – aloon Kota Blitar adalah tempat yang paling sering digunakan untuk menikmati keindahan suasasana kota, pohon beringin yang berusia ratusan tahun sering menjadi tempat berteduh bagi mereka yang ingin menikmati sejuknya angin semilir di tengah kota, banyak penjual menyajikan makanan khas dari Blitar di luar pagar aloon – aloon, seperti es pleret, bakso, nasi pecel, rujak dan lain sebagainya. Setiap hari Raya Idul Fitri, aloon – aloon, juga dipergunakan untuk melaksanakan ibadah sholat Ied, mengingat di sebelah barat aloon – aloon terdapat Masjid Agung kota Blitar, selain aloon – aloon ada juga taman rekreasi yang berlokasi di timur kota, tepatnya di depan Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar, taman tersebut adalah Kebon Raja, pohon – pohon yang berusia puluhan bahkan ratusan tahun terdapat di sana, tempatnya memang tidak begitu luas, tetapi cukup nyaman dan menarik, disediakan juga tempat untuk bermain, bersantai, pohon – pohon yang rindang menambah sejuknya taman,di luar pagar taman banyak juga penjual – penjual makanan dan mainan, biasanya anak – anak sekolah banyak yang“andhok” atau membeli makanan dan dimakan di tempat, karena suasana tamannya yang teduh dan harga makanan yang dijual relatif murah serta bersih tempatnya. Jika kita bosan menikmati taman Kebon Raja, maka kita dapat duduk bersantai – santai sambil membaca buku di “ MANCA” kependekan dari Taman Baca, yang terletak di dekat pagar pintu keluar taman, disitu kita bisa membaca sepuas hati tanpa dipungut biaya apapun. So, we can enjoy anytime, namun perlu diingat, batas berkunjung di tempat ini adalah sampai jam 21.00 malam.
Setelah merasakan sejuknya taman kota, kita bisa berkunjung ke tempat yang sangat dikenal di seluruh penjuru tanah air, yakni Makam Proklamator Soekarno, tempat ini terletak di sebelah utara kota, tepatnya di kelurahan Bendogerit, kota Blitar, mungkin anda mengira hanya sekedar makam, akan tetapi nilai sejarahnya yang tidak akan kita lupakan seumur hidup, bentuk bangunan makam yang khas, disana juga terdapat perpustakaan terbesar di Indonesia, selain di perpustakaan, kita juga bisa melihat – lihat museum perjuangan tokoh proklamator kita, berbagai macam dokumen yang berbentuk photo dan lukisan ketika jaman perjuangan ada di sana, bahkan bendera yang dibuat oleh ibu Fatmawatipun ada di museum tersebut, jika kita ingin mengetahui lebih detail lagi tentang keluarga Soekarno, kita bisa berkunjung di Dalem Gebang, tepatnya di sebelah selatan Kebon Raja, disana kita bisa mengetahui riwayat Soekarno, sekaligus koleksi – koleksinya, bahkan mobil kesayangannya masih terawat dengan baik disana.
Sekarang kita bergeser ke Kabupaten Blitar, Candi Penataran tidak luput dari image Blitar, candi tersebut terletak di desa Penataran, kabupaten Blitar, Candi tersebut adalah Candi yang bercorak Hindu dan merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit, jaman dahulu candi tersebut dipergunakan untuk tempat beribadah bagi anggota kerajaan, tak kalah menariknya dengan candi – candi yang terkenal, Candi Penataran masih berdiri kokoh, serta dikelilingi taman nan asri, di halaman belakang terdapat kolam ikan yang kecil, dan konon kabarnya ikan tersebut tidak pernah ada yang mati, pengunjung juga tidak ada yang berani mengambil ikan di kolam tersebut, menurut keterangan para sesepuh di sekitarcandi tersebut, kolam tersebut adalah bekas pemandian putri – putri kerajaan, , sehingga nuansa mistisnya masih terasa, “Kalau ada yang coba – coba mengambil ikan tersebut, tunggu saja akibatnya Mbak, pasti nanti akan diganggu oleh penunggu kolam tersebut”, ujar Mbah Sar, salah satu sesepuh di desa Penataran. Menurut keterangan penduduk setempat, air kolam tersebut tidak pernah mengalami pasang dan surut, “ Kolam di Candi Penataran itu ajaib, musim hujan debet airnya segitu, musim panas ya tetap segitu, tidak pernah kering ataupunmbludak” Renty, salah satu penduduk sekitar Candi memberi keterangan.
Selain Candi, Blitar juga memiliki empat pantai yang berlokasi di wilayah selatan,
yaitu pantai Tambakrejo, pantai Molang, pantai Serang, dan pantai Jolo Sutro, pantai tersebut masih natural dan masih dikelilingi banyak hutan, akan tetapi sayang pembangunan wisata pantai masih belum maksimal, sehingga pantai – pantai tersebut jarang dikenal oleh wisatawan, karena selain harus menempuh perjalanan yang jauh kurang lebih tiga jam dari Kota Blitar, jalanan menuju pantai juga masih belum mulus, banyak jalan yang rusak, hal tersebut memang mengganggu kelancaran dalam berwisata.
Wisata alam yang lainnya adalah Gua Mboltok, nama yang cukup asing didengar, akan tetapi bagi kaum Pecinta Alam, nama tersebut sudah tidak asing lagi, keunikan dari goa tersebut adalah terdapat aliran air disepanjang goa, jadi sekali kita masuk, kita harus siap basah, karena tidak ada lahan kering di sekitar goa, semuanya adalah aliran sungai. Di Blitar juga mempunyai wisata perkebunan, yakni perkebunan kopi yang terletak di desa Gandusari , dan perkebunan teh desa Semen, keduanya terletak di Kabupaten Blitar, tepatnya di lereng Gunung Kelud.
Sebenarnya, jika kita ingin memaparkan, masih banyak hal yang menarik di Blitar, kita tidak perlu cemas jika kita ingin membeli makanan khas untuk oleh – oleh, di Blitar, makanan dijual dengan harga yang relatif murah, tidak lebih dari Rp. 15.000,-, adapun oleh – oleh khas yang dijual adalah, wajik kletik, sambel pecel,geti, dodol blimbing dan masih banyak lagi. Hotel dan penginapan juga banyak tersedia, meskipun tidak berbintang, namun cukup nyaman dan bersih untuk tempat bermalam. Nah tunggu apa lagi, jika ada waktu, luangkan untuk berkunjung ke Kota Blitar.
